Selasa, 02 November 2010

Analisis Film "a Beautiful Mind"





A Beautiful Mind ialah sebuah buku dan film yang memenangkan Academy Award (dibintangi Russell Crowe , Ed Harris, Jennifer Connelly, Christopher Plummer, dan Paul Bettany). Ini mengenai matematikawan Penghargaan Bank Swedia dalam Ilmu Ekonomi untuk mengenang Alfred Nobel John Nash dan pengalamannya menderita skizofrenia. Biografi ini ditulis oleh Sylvia Nasar. Diterbitkan pada 1998. Film ini, diilhami nama yang sama, diluncurkan pada 2001.


Makna yang Didapatkan dari Film ini:
·         Film ini mempunyai satu makna yang tersirat, bahwa memang suatu keseimbangan itu diperlukan dalam segala hal. Dalam menggunakan pikiranpun kita harus bisa membaginya secara adil baik penggunaan otak kiri maupun otak kanan. Dalam film ini, pemeran utama menggunakan otaknya benar-benar untuk berfikir tentang ilmu-ilmu akademik yang menurut ahli itu terjadi pada otak kiri. Sedangkan otak kanannya cenderung tidak digunakan yang mengakibatkan John Nash menjadi pria yang tidak simpatik.
·         Kreatifitas belajar bisa dilakukan dengan cara apapun, tidak harus selalu hanya dalam perkuliahan saja. (dilihat dari sikap john yang sering meneliti lingkungannya padahal jarang mengikuti perkuliahan)
·         Jangan pernah menganggap semua hal dapat kita lakukan dengan baik walaupun kita memiliki otak yang jenius, karena setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
·         Mampu menerima adanya sebuah kegagalan. Kegagalan justru akan mengantarkan kita pada suatu kesuksesan yang luar biasa.
·         Suatu sifat buruk atau penyakit sekalipun akan bisa sembuh dan kita ubah, jika kita ada kemauan yang keras serta usaha yang tinggi.
·         Pemikiran cantik yang sebenarnya ada pada sosok istri dari pemeran utama (Alicia Nash) yang berpusat pada ketulusan dan kesetiaan.
·         Kesetiaan, kepercayaan, kasih sayang, serta rasa cinta menjadi kekuatan yang besar untuk mengubah sesuatu menjadi lebih baik.

Film ini dihubungkan dengan Biopsikologi :
·         Dalam film ini pemeran utama diceritakan memiliki suatu penyakit yang bernama skizofrenia.
Penyakit ini merupakan penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan pada dopamin (hormon dalam otak yang berfungsi memberikan motivasi diri serta mengontrol tingkat kesadaran) yang mengakibatkan hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering juga di ikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindera) .
·         Jika melihat dari fisik John Nash sesudah pengobatan penyakitnya, dia mengalami suatu gejala kecemasan yang sangat berlebihan dikarnakan pembiasaan dirinya pada gejala-gejala masa lalu.
·         Ekspresi pemeran utama menampakan sesuatu yang aneh. Tidak bisa mengekspresikan diri sendiri yang diakibatkan pengaruh penyakitnya.
·         Rasa stress bisa menjadi suatu faktor yang mempengaruhi otak yang diakibatkan stimulus-stimulus negatifnya.
·          Stimulus-stimulus positif dapat menjadi suatu terapi bagi pemeran utama yang mengidap skizofrenia. Hal ini diberikan istrinya melalui kasetiaan dan kasih sayangnya.